Senin, 01 Desember 2014

Lagu Buta galak


Buta Galak
Buta-buta galak solahe lunjak-lunjak
Sarwi jingkrak-jingkrak nyandhak kanca nuli tanjak
Bali ngadhek maneh rupamu ting celoneh
Iku guron apa, tak sengguh guron kang aneh 
Lha wong kowe we we we sing mara-marai 2x
Gawemu sok ngana
Hihi aku wedi ayo adi padha bali
Galo kae 2x Mripate plerak-plerok
Plerok plerok plerok plerok
Kulite ambengkerok

kerok kerok kerok kerok
Yo kulite.., ambengkerok 
Analisis
*      Buta galak solahmu lunjak-lunjak sarwi jingkrak-jingkrak menggambarkan tentang sesosok buta atau raksasa yang jahat dan tindak lakunya yang lunjak-lunjak
*      Nyandhak kunco nuli tanjak bali ngadhek menunjukkan buta selalu mengambil anak terus dikembalikan lagi
*      Maneh rupamu ting celoneh artinya buta juga mempunyai wajah yang jelek
*      Iki buron remeh tak runah goh buron kang aneh syair ini diibaratkan buto menjadi buron atau dicari oleh warga masyarakat jawa karena buta sering membawa anak-anak kecil
*      Lha wong kowe kowe sing mara-marai 2x karena buta yang sering melakukannya sendiri
*      Gawemu sok ngana tindakan buto memang selalu begitu
*      Hihi aku wedi ayo adi padha bali syair ini menggambarkan kalau anak-anak takut dengan buta dan mengajak teman yang lain untuk pulang kerumah
*      Galo kae 2x mripate plerak-plerok mata buto juga sering mlerak-mlerok
*      Kulite hambengkerok selain mempunyai wajah yang jelek, tindakan yang jahat buta juga mempunyai kulit yang kotor dan jelek
*      Sarwi jingkrak-jingkrak nyandak kunco nuli tanjak artinya buto selalu jingkrak-jingkrak sambil membawa anak kecil
Maksud dari lagu dolanan ini adalah
Menggambarkan sesosok buta atau raksasa yang dimana dalam masyarakat jawa masih mempercayai hal-hal ghaib yaitu salah satunya adalah buta. Di dalam lagu dolanan ini menggambarkan bahwa buto itu sosok yang jahat sukanya mengganggu orang-orang terutama anak kecil. Di dalam tradisi jawa atau kebudayaan jawa buto selalu diidentikan dengan mengambil anak kecil yang bermain diwaktu petang. Dolanan ini juga mengajarkan kepada anak-anak jangan meniru kelakuan buta yang jahat.
 Di dalam cerita orang jawa buto selalu dikaitkan dengan dengan selalu mengambil anak-anak kecil yang sedang bermain di luar pada waktu petang. Ketika anak-anak kecil bermain ketika waktu petang orang tua selalu bilang “aja dolanan surup-surup mendhak dijipuk buto”.
Hal itu tidak sepenuhnya benar melainkan untuk sebuah himbauan kepada anak-anak kalau bermain diwaktu petang atau surup-surup itu tidak baik. Di dalam lagu dolanan ini juga bisa diambil nilai positifnya yaitu jangan meniru tingkah laku bota yang jahat suka menakut-nakuti atau menjaili orang lain.
Lihat Pula :
Ngurip-Ngurip budaya Jawa 
Lagu Dolanan; Buta Galak 
Lirik lagu Daerah Jawa Tengah Buto Buto Galak 
Buto-Buto Galak 
Lirik Buto Buto Galak Didi Kempot