SERAT SAPTA ASTHA
arsib koleksi Museum Sonobudoyo PBC.116(behrend) 60245 (Girardet) |
Deskripsi :
1)
|
Judul
|
:
|
Serat Sapta Astha
|
2)
|
Tempat
penyimpanan
|
:
|
Perpustakaan
Museum Sonobudoyo
|
3)
|
Huruf
|
:
|
Aksara
Jawa
|
4)
|
Bahasa
|
:
|
Jawa baru
|
5)
|
Bentuk
|
:
|
Tembang
Macapat
|
6)
|
Kode
Koleksi
|
:
|
PBC.116
(Behrend) 60245 (Girardet)
|
7)
|
Waktu
Penulisan
|
:
|
1921
|
8)
|
Tempat
Penulisan
|
:
|
Di
lingkungan kerathon Yogyakarta
|
9)
|
Jumlah
Halaman
|
:
|
17 halaman
yang ditulis
1 halaman
kosong di depan
10 halaman
kosong di belakang
|
10)
|
Keadaan
fisik
|
:
|
Naskah
masih utuh. Ditulis dengan kertas bergaris, agak kuning. Dibeberapa tempat
ada tinta tulisan yang menembus halaman sebaliknya. Warna tinta hitam,
kontras dengan latar halaman. Bahan sampul naskah dari kertas berwarna biru
dongker.
|
Isi :
Kisah
sejarah menceritakan mengenai HB VII memanggil putra mahkota yang sedang berada
di Eropa supaya pulang menggantikan tahta. Putra mahkota bersedia pulang asal
HB VII meletakkan tahta lebih dahulu dan pergi dari kraton. Pada tanggal 29
januari 1921 HB VII mengumumkan pengunduran dirinya. Putra mahkota pulang dari
Eropa kemudian dinobatkan menjadi HB VIII oleh residen Belanda. Buku ini
merupakan kutipan “Serat Rajaputra” seperti yang dikatakan oleh penulisnya
(H.16)
Pada naskah ini terdapat 2 lampiran
yang diberi tanda oleh penyunting “A” dan “B”. Lampiran A terdiri dari dua
bagian “Sri HB VII” yang berisi catatan ringkas tentang kelahiran, naik tahta,
turun tahta, nama istri-istrinya. Kemana perginya setelah turun tahta. Dan “Sri
HB VIII” berisi catatan ringkas mengenai kapan ia pulang dari eropa, dimana,
siapa yang menjemput, kapan dinobatkan, siapa saja tamu (bukan kerabat istana)
yang hadir pada hari penobatan.
Lampiran
A ini dapat dikatakan ringkas dari teks pokok dalam naskah ini. Ia ditulis
dengan pensil pada kertas folio bergaris, 5 halaman, berhuruf Jawa, bahasa
Jawa. Sedangkan lampiran B berisi turunan dari manuskripp PB G no.16 (sekarang
Perpustakaan Nasional) yang dibuat hari senin 7 februari 1921. Lampiran ini
menceritakan kedatangan putra mahkota (yang kemudian menjadi HB VIII) dari
Eropa di station. Kejadian-kejadian pada waktu penobatannya juga diceritakan.
Ditulis dengan huruf Jawa, berbahasa Melayu, ditulis dengan tinta pada kertas
folio bergaris. 4 halaman.
Sumber referensi :
http://nusantara.dl.uni-leipzig.de/receive/MuseumSonobudoyoBook_islamhs_00002657
http://skripsi.unnes.ac.id/v2/primer/admin.aspx#skripsi
Sumber referensi :
http://nusantara.dl.uni-leipzig.de/receive/MuseumSonobudoyoBook_islamhs_00002657
http://skripsi.unnes.ac.id/v2/primer/admin.aspx#skripsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar